Jumat, 06 April 2012

Kelam Lalu Bersinar (Puisi)


KELAM LALU BERSINAR

Harapan suci yang tersuling bersih dari bambu diri
Musnah begitu saja
Abstrak
Rapuh
            Terasa begitu jelas
Gelora semangat yang mulai padam
            Rantai – rantai harapan yang kian putus
Putaran roda kehidupan berhenti tak bereaksi
Ingat
Semua pernah terjatuh dalam keterpurukan
Pernah menangis sesenggukan
Pernah dibayangi naasnya keputus asaan
            Renungkanlah, saudaraku
            Mustahil, jika dunia yang membujukmu untuk kembali berdiri
            Dunia tak akan mungkin ikut menangis di sampingmu saat kau menangis
            Dunia juga tiada mungkin mengacuhkan yang lain hanya demi kamu
Percayalah
Matahari kan selalu terbit kembali ketika malam berlalu
Kabut pasti menghilang sehingga jalan kembali terang
Dan Pelangi akan terbaca saat hujan tengah mereda
            Jika sulit melakukan perubahan
            Mulailah dengan membayangkan
Hanya butuh satu lengkung garis senyummu
Dan dunia baru
Menunggumu